Read More

Boyolali Borong Tiga Penghargaan di Krenova Subosukawonosraten 2025: Inovasi Lokal Makin Mendunia

Klaten, 9 Juli 2025 — Semangat inovasi kembali menggema di jantung Soloraya melalui ajang lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Masyarakat Subosukawonosraten 2025 yang digelar meriah di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten. Acara ini mempertemukan para inovator dari tujuh daerah: Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten—yang masing-masing mengirimkan tim terbaik hasil seleksi ketat di tingkat kabupaten/kota.

Sebanyak 21 tim tampil membanggakan dengan ragam inovasi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga menjawab langsung persoalan masyarakat melalui pendekatan aplikatif dan berkelanjutan.

Dari Karanganyar, inovasi “Predator Sampah (Sedeng)” menyita perhatian dengan konsep pengelolaan sampah organik dan anorganik secara efisien dan berwawasan lingkungan. Sragen menampilkan “Batik CPLIS (Ecoprint Tulis)”, yang mengangkat seni batik berbasis pewarna alami dalam desain ramah lingkungan. Sementara tuan rumah Klaten menghadirkan “Makroni Tilapia”, olahan camilan bergizi tinggi dari ikan nila yang dikembangkan sebagai alternatif makanan sehat bagi keluarga.

Sementara itu, Boyolali tampil mencolok dengan tiga inovasi unggulan masyarakat yang semuanya berhasil meraih penghargaan:

  1. JPRET (Jurnal Pintar Refleksi Elektronik Terotomatisasi), karya inovator Hari Cristianto, adalah sistem digital refleksi otomatis yang ditujukan untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan secara lebih efisien. Inovasi ini sukses menyabet Juara 1 dan berhak atas hadiah Rp 5.000.000.
  2. Hawa Leather, gagasan dari Anisa Triastuti, mengangkat potensi kulit sapi lokal menjadi produk ekspor bernilai seni tinggi melalui teknik ukir dan tatah tradisional khas Boyolali. Inovasi ini meraih Juara Harapan 2 dan memperoleh hadiah sebesar Rp 1.500.000.
  3. Pak ERTE Mobile, aplikasi pengelolaan keuangan RT karya Mohammad Toha Putra, menjadi solusi digital bagi pengelolaan keuangan tingkat rukun tetangga. Inovasi ini dinobatkan sebagai Juara Favorit, dengan hadiah Rp 750.000.

Kepala Bidang Litbang, Achmad Nasution, memberikan apresiasi luar biasa atas semangat dan kreativitas yang ditunjukkan para peserta.

“Kami sangat mengapresiasi seluruh inovator yang telah menunjukkan gagasan-gagasan luar biasa. Krenova ini membuktikan bahwa masyarakat, dari berbagai latar belakang, mampu menghadirkan solusi yang konkret dan bermanfaat bagi daerah,” ujarnya.

Lebih dari sekadar ajang lomba, Krenova Subosukawonosraten 2025 menjadi ruang inspiratif yang menunjukkan betapa inovasi bisa lahir dari siapa saja—baik individu, komunitas, maupun masyarakat akar rumput. Pemerintah daerah terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan ruang, dukungan, dan penghargaan terhadap karya-karya kreatif yang berdampak nyata.

Prestasi membanggakan Boyolali yang berhasil memborong tiga penghargaan sekaligus menegaskan bahwa semangat inovasi di Bumi Merapi Merbabu tidak sekadar slogan, melainkan sudah menjadi budaya yang mengakar dan siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi.