Pada era Revolusi Industri 4.0, teknologi terus berkembang semakin canggih seperti teknologi internet, komputasi awan, dan algoritma machine learning. Teknologi tersebut menjadi salah satu komponen penting perkembangan keilmuan di sekolah. Dengan internet, banyak sekali literasi berbasis digital yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menambah wawasan atau pengetahuannya. Tetapi sumber literasi yang beredar kurang sistematis atau urutan materi yang kurang tepat. Selain itu, materi tersebut kurang terstruktur atau kurang sesuai dengan capaian pembelajaran mata pelajaran yang telah ditentukan. Ada banyak sekali materi literasi yang beredar tetapi belum dapat dipastikan kebenaran dan kevalidan dari materi literasi tersebut karena kebanyakan materi literasi tidak sesuai dengan kondisi perkembangan emosional siswa. Kondisi seperti ini membuat siswa bingung ketika mengakses literasi tersebut. Majalah digital “PIJAR” yang dikhususkan untuk siswa SMPN 2 Boyolali dan serta dapat diakses oleh masayarakat secara umum, dapat dipastikan tingkat kebenaran dan ketepatan dari materi tersebut. Hal tersebut karena majalah ini dikelola olah redaksi yang merupakan siswa SMPN 2 Boyolali yang tentunya mengangkat informasi, berita, maupun karya yang sesuai dengan perkembangan usia siswa. Oleh karena itu, inovasi ini menekankan pada sebuah media literasi digital berbasis teknologi berupa majalah digital yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan sekolah baik dari sisi isi, struktur maupun atribut lainnya. Hal ini berarti bahwa materi literasi yang disajikan dapat disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang telah dirumuskan oleh institusi. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan sebuah media literasi digital dalam bentuk majalah elektronik “PIJAR” yang menyajikan materi pembelajaran secara sistematis dan terstruktur bagi siswa SMPN 2 Boyolali. Sistem literasi digital ini dibangun dengan membentuk dewan redaksi majalah yang terdiri dari guru sebagai pembimbing dan siswa selaku pelaku redaksi. Sehingga siswa juga berperan aktif sebagai pelaku. Dalam istilah sederhana, dari siswa, oleh siswa, untuk siswa. Perkembangan teknologi dapat dimaksimalkan dalam mengembangkan kreatifitas, inovasi, kemauan, dan kemampuan siswa dalam hal literasi positif.