Posyandu Tuntas

Penyandang disabilitas dihadapkan pada berbagai permasalahan yang harus mereka hadapi. permasalahan fisik dan masalah masalah sosial psikologis menjadi masalah berat yang harus dihadapi anak penyandang disabilitas terlebih bila dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan tidak diperoleh anak. oleh karena itu peningkatan kapasitas pendamping yaitu orang tua keluarga , dan masyarakat akan memberikan dampak signifikan dalam merawat, memelihara, mendidik dan meramu bakat atau potensi yang dimiliki setiap anak kebutuhan khusus. oleh sebab itu perlu adanya komunitas yang bisa menjadi mitra dalam pengasuhan dan pendidikan anak penyandang disabilitas, agar anak disabilitas bisa berkembang bakat dan potensinya. Bergerak dari latar belakang tersebut Puskesmas Selo bekerjasama dengan Komunitas tuwuh remen dan lintas sektor menginisiasi pembentukan Posyandu Disabiltitas Tumbuh Tanpa Batas ( Posyandu Tuntas). Dengan adanya inovasi ini, disabilitas yang sebelumnya tidak mendapat pelayanan kesehatan dengan baik karena masalah geografis dan ekonomi maupun keengganan orang tua dapat terlayani dengan baik. Oranga tua dengan anak disabilitas merasa sangat terbantu dengan adanya inovasi ini. Inovasi ini merupakan pengembangan dari UKBM yang ada di masyarakat yaitu Posyandu Remaja. Pada posyandu remaja yang hanya mengakomodir remaja normal dikembangkan menjadi posyandu disabilitas dengan tujuan mengakomodir Anak dan remaja dengan disabilitas. kegiatan pelayanannya pun menjadi lebih berkembang seperti kegiatan peningkatan ketrampilan disabilitas, Pelatihan orang tua sebagai pendamping bagi anaknya, Pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap, dan pelayanan fisioterapi bagi disabilitas yang membutuhkan. Kegiatan dilakukan rutin setiap sebulan sekali, dengan jadwal telah ditentukan sebelumnya. Pendamping difabel yang ada di tiap desa menginfokan kegiatan kepada keluarga difabel untuk hadir pada hari pelaksanaan. Tim Pelaksana menyiapkan tempat dan peralatan yang dibutuhkan, sebelum kegiatan dimulai ada sedikit pembukaan dan motivasi dari panitia untuk peserta yang hadir. kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan tiap peserta. setelah tahap pemeriksaan kesehatan dilanjutkan kegiatan pelatihan ketrampilan bagi difabel. Pelayanan fisioterapi diberikan kepada difabel yang memerlukan. saat difabel mendapatkan pelayanan kesehatan, orang tua difabel diberikan materi mengenai pendampingan anak dengan disabilitas yang dilanjutkan dengan sesi Sharing bersama mengenai kondisi anaknya.
1. Memberikan pelayanan kesehatam kepada penyandang disabilitas 2. Meningkatkan ketrampilan disabilitas 3. Menyiapkan orang tua sebagai pendamping disabilitas
1. Layanan kesehatan bagi disabilitas meningkat 2. Ketrampilan disabilitas meningkat 3. orang tua mampu menjadi pendamping disabilitas
Cakupan pelayanan kesehatan disabilitas meningkat. Tercipta Pelayanan kesehatan yang inklusif bagi disabilitas Tercipta wadah untuk saling berbagi rasa dan saling menguatkan antar orang tua yang mempunyai anak disabilitas, dan oramg tua mampu menjadi pendamping bagi anaknya.